Kamis, 12 Juni 2008

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

Setiap perusahaan pasti memiliki ketergantungan dengan pihak lain. Upaya perusahaanlah untuk menggalang kerjasama dengan mitranya sehingga setiap bagian merasa menjadi bagian dalam mata rantai yang saling berhubungan.
Kesuksesan tidak mungkin diperoleh hanya oleh satu bagian mata rantai saja, tapi dimulai dari pemasok hingga bahan jadi sampai ketangan konsumen akhir.
Hal inilah yang banyak dibahas dalam konsep Supply Chain Management/Logistik Bisnis.

Pada dasarnya e-SCM merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (sisi supply). e-SCM merupakan kebalikan dari e-CRM dimana pada e-SCM lebih menekankan pada sisi supplynya yaitu supplier dan distributor yang digunakan sedangkan pada e-CRM lebih menekankan sisi demandnya yaitu konsumen perusahaan.

Supply chain dapat didefinisikan pula sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkat bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dengan definisi ini tidak jarang supply chain juga banyak diasosiasikan dengan suatu jaringan value adding activities. Sebenarnya tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Supply chain ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen akhir yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang tersebut. Mekanisme komunikasi dan informasi antar berbagai komponen tersebut berlangsung transparan, terbuka dan berlangsung secara terus-menerus.

Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam suatu supply chain terdapat tiga macam aliran utama, yaitu aliran produk, uang dan informasi. Pengelolaan dan sinkronisasi ketiga aliran inilah yang menjadi ruh dan jiwa dari supply chain management. Tetapi, sekarang ini supply chain tidak hanya melibatkan aliran barang dari hulu ke hilir tetapi juga melibatkan aliran barang sebaliknya yaitu dari konsumen kembali ke manufacturer, atau yang disebut dengan reverse supply chain. Aktivitas-aktivitas reverse supply chain meliputi: pengembalian produk cacat, services and maintenance, ataupun aktivitas daur ulang.

Macam-macam komponen Supply Chain (rantai suplai), yaitu :

1. Rantai Suplai Hulu/Upstream Supply Chain

Bagian hulu ini meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurnya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata semua jalan dari asal material. Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

2. Manajemen Internal Rantai Suplai/Internal Supply Chain Management

Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran perusahaan tersebut. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam perusahaan. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

3. Segmen Rantai Suplai Hilir/Dwonstream Supply Chain Segment

Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

Konsep e-Supply Chain Management yang baik, biasanya memiliki 5 (lima) buah komponen yang saling mendukung, yaitu masing-masing:

1. Supply Chain Replenishment – adalah proses yang berkaitan dengan bagaimana para pemasok saling bekerja sama untuk menyediakan produk-produk atau bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan sedemikian rupa sehingga memenuhi target permintaan dan service level yang dicanangkan.

2. Collaborative Planning – adalah proses yang memfokuskan diri pada aktivitas perencanaan yang berkaitan dengan operasi, produksi, inventori, dan distribusi sehingga keseluruhan perusahaan yang bekerja-sama mengetahui obyektivitasnya masing-masing sehingga untuk mencegah adanya konflik yang dapat bermuara pada tidak tercapainya kebutuhan pelanggan.

3. Collaborative Product Development – adalah proses yang berkaitan dengan aktivitas penciptaan produk atau jasa yang membutuhkan kerja-sama antara berbagai mitra bisnis tersebut dengan perusahaan, sehingga kualitas produk dan/atau jasa dapat terpenuhi sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati.

4. E-Procurement – pada dasarnya adalah manifestasi baru dari proses pengadaan konvensional, dimana dalam aktivitas ini teknologi internet dan prinsip-prinsip e-business benar-benar diterapkan secara sungguh-sungguh.

5. E-Logistics – sama seperti e-Procurement, hanya saja proses ini berkaitan dengan aktivitas manajemen pergudangan dan transportasi.

Pada perancangan produk baru suatu perusahaan seharusnya juga mempertimbangkan aspek-aspek supply chain management selain masalah kemudahan untuk diproduksi, kelayakan jual, biaya, dan waktu pengembangan rancangan tersebut, aspek lingkungan. Rancangan produk yang mempertimbangkan supply chain management dinamakan design for SCM. Secara umum design for SCM mempertimbangkan hal-hal seperti:

  1. Kemudahan untuk menyimpan, mengirim, dan mengembalikan produk tersebut
  2. Fleksibilitas rancangan terhadap perubahan permintaan pelangan
  3. Modularity: banyaknya komponen atau modul yang sama yang bisa digunakan untuk membuat produk akhir yang berbeda
  4. Aspek lokalisasi: rancangan yang memperhatikan bisa tidaknya sebagian kegiatan perakitan akhir finalisasi) dilakukan di area pemasaran
  5. Reuseability dari rancangan

Daftat Pustaka :

http://baihaqi.wordpress.com/2006/12/16/supply-chain-supply-chain-management/

http://masterbiznet.com/pemasaran-bisnis/extraprise-value-network.html

http://masterbiznet.com/pemasaran-bisnis/e-supply-chain-management.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Supply_chain_management

http://www.bookoopedia.com/daftar-buku&cat_id=&prod_id=10093

e-CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (e-CRM)

Konsep utama dari tim sales dan merketing adalah mencari prospek, consumer, membangun hubungan erat dan mempertahankan konsumen, dengan satu goal untuk meningkatkan penjualan. Tetapi saat ini, pelaku sales dan marketing menemukan dirinya pada satu masalah. Konsumen semakin banyak tuntutan yang berfokus pada pendekatan lebih pada marketing dan penjualan., tetapi keadaan ekonomi memaksakan pelaku bisnis untuk menekan biaya.

Dengan semakin majunya teknologi yang mutakhir dan lebih mengetahui lebih banyak akan proses bisnis sales dan marketing yang efisien akhirnya membuat kedua pelaku sales dan marketing untuk lebih baik dalam mengelola rencana dan eksekusinya. Kemudian, dan mungkin yang terpenting, kelebihan inilah yang membuat tim sales dan marketing dapat bertindak cepat untuk menjawab kenapa penjualan jatuh serta apa yang sudah dilakukannya untuk memperbaiki berbulan-bulan sebelum hasilnya terealisasi. Oleh karena itu, representative penjualan dapat lebih efektif men-utilisasi kesempatan penjualan dan menyelesaikan penjualan daripada sebelumnya. Hal tersebut bisa dilakukan melalui e-CRM.

e-CRM merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha untuk memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan perusahaan dengan seluruh calon konsumen maupun pelanggannya (sisi demand). Dengan e-CRM dan konsep jaringan internet pada umumnya, dimana e-CRM lebih diarahkan dalam mencoba menjalin hubungan atau relasi yang interaktif antara perusahaan dan masing-masing individu pelanggannya. Tujuan akhirnya adalah untuk menjamin kepuasan dan loyalitas pelanggan.

CRM ini sendiri sejatinya merupakan suatu konsep di mana pelanggan bukan hanya perlu didapatkan, tetapi juga penting untuk dipertahankan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan long-term value bagi perusahaan tersebut. Dari sisi teknologinya sendiri, CRM adalah fase berikut (fase ketiga) setelah ERP (Enterprise Resource Planning) dalam evolusi dari enterprise application/corporate automation. Jika sistem ERP bersifat inward-facing, function-centric; CRM bersifat outward-facing, entity-centric.

Keberhasilan penerapan perangkat CRM (Customer Relationship Management ) sangat ditentukan oleh faktor budaya. CRM dalam lingkup perusahaan maupun pemerintahan pada prinsipnya merupakan piranti yang digunakan untuk mendorong dan memperkuat proses penjualan dan pelayanan pelanggan. Namun, jika faktor budaya tidak selaras maka penerapan CRM tidak bisa optimal. Pentingnya memperhatikan lima dimensi dalam teori kebudayaan yaitu orientasi sosial, kekuasaan, ketidakpastian, sasaran dan orientasi waktu, dari Geert Hofstede sangat mempengaruhi perilaku bisnis dan digunakan untuk menyelaraskan penggunaan CRM dengan budaya.

Dalam situasi genting sekalipun, proses bisnis harus bisa di running dengan baik, begitupun pelayanan prima terhadap konsumen harus bisa dijalankan. Modul-modul dalam CRM sangat berguna untuk proses bisnis dan memelihara loyalitas pelanggan serta bisa menarik pelanggan baru secara progresif.

Pelanggan memiliki kecenderungan untuk tidak sekedar transaksional, tetapi juga menginginkan hubungan dua arah secara mudah. Kecenderungan lain yang melahirkan CRM adalah majunya teknologi manajemen data yang memungkinkan disimpannya jutaan data dalam satu sistem tunggal. Dulu, informasi tentang pelanggan akan disimpan dalam puluhan sistem yang berbeda dan belum ada teknologi yang mampu mengelola informasi kompleks tentang pelanggan. Data yang ada bisa dari yellow page telepon, email, faksimili, catatan tangan staf sales dan marketing, kartu nama, dalain-lain. Beberapa penyedia software CRM seperti Siebel Systems (teloah diakuisisi Oracle), Clarify (Nortel Networks), PeopleSoft dan Oracle telah menjadi market leader.

Sesuai dengan kondisi aktual bisnis proses di Indonesia, dibutuhkan modul-modul CRM yang harganya murah dengan menggunakan teknologi yang open platform dan open standards. Karena sifatnya yang open standards maka aplikasi CRM tidak akan vendor lock-in. Sejumlah pengembang aplikasi di tanah air memprioritaskan pengembangan subsistem CRM yaitu Account Management System atau Sales Force Autiomation atau e-BizSales. Merupakan aplikasi buatan dalam negeri yang mampu mengadopsi secara tepat teori Signature Selling Method yang mampu mengelola dan menyajikan segala sesuatu yang terkait dengan informasi pelanggan dan penjualan secara on-line, dan mentrasformasikan informasi kualitatif penjualan secara elegan kedalam data kuantitatif, sehingga lebih mudah dipahami oleh pimpinan penjualan. Sangat berguna untuk meningkatkan sales dan keuntungan perusahaan serta customer value dengan mengutamakan pelanggan utama.

Dalam Sistem Informasi Customer Relationship Management Berbasis Web (e-CRM) terdapat beberapa modul, yaitu : merupakan bagian dari solusi ARTISA. e-CRM ini terintegrasi dengan paket aplikasi lainnya yaitu e-EPM.

a. Modul Penjualan

Berfungsi untuk mengelola data penjualan yang meliputi :

· Reallisasi kunjungan

· Selling process

· Perolehan kontrak

b. Modul Laporan

Berfungsi untuk mengelola data laporan, meliputi :

· Laporan bulanan

· Laporan triwulanan

· Laporan semesteran

· Laporan tahunan

c. Modul Post-Penjualan

Berfungsi untuk mengelola data Post-Penjualan, meliputi :

· Complaint Handling

· Monitoring Piutang

· Status Order

· Customer Services

d. Modul Pra-Penjualan

Berfungsi untuk mengelola data Pra-Penjualan, meliputi :

· Data pelanggan

· Anggaran prospecting

· Rencana kunjungan

· Anggaran biaya

· Portofolio

Daftar Pustaka :

http://cache.search.yahoo-ht2.akadns.net/search/cache

www.kabprobolinggo.go.id/images/crm.pdf

http://masterbiznet.com/pemasaran-bisnis/extraprise-value-network.html

www.penamatics.co.id

markplusnco@yahoo.com

Jumat, 09 Mei 2008

CARA PEMBAYARAN DI INTERNET

Alternatif Pembayaran untuk E-Commerce
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya yaitu dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran. Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com/.
Selain dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer.

Cara lain dalam pembayaran melalui internet :
Ø Transfer ke Rekening Bank, yaitu :
· Anda harus membayar dengan cara transfer total pembayaran anda ke salah satu bank yang terdaftar di bawah setelah menerima invoice dari kami. Pembayaran harus dilakukan sebelum batas waktu/tanggal yang ditetapkan. Invoice dan informasi tanggal pembayaran akan kami kirim melalui alamat email yang anda gunakan pada saat mendaftar di situs kami.
· Pembayaran dengan cara Transfer bisa lewat ATM ataupun Internet Banking.

Ø Setor Tunai melalui Bank, dengan :
· Anda harus membayar dengan cara melakukan setoran tunai total pembayaran anda ke salah satu bank yang terdaftar di bawah setelah menerima invoice dari kami. Pembayaran harus dilakukan sebelum batas waktu/tanggal yang ditetapkan. Invoice dan informasi tanggal pembayaran akan kami kirim melalui alamat email yang anda gunakan pada saat mendaftar di situs kami.
Catatan
· Jika anda belum membayar lunas pesanan anda sesuai dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan, maka pesanan anda belum/tidak akan dikirim.
· Jika anda masih belum membayar setelah lewat batas waktu/tanggal yang ditetapkan, maka pesanan anda dianggap batal/hangus.

Ø Bayar di Tempat / Cash on Delivery (COD)
· Pesanan anda akan diantar dalam waktu yang telah diberitahukan sebelumnya (atau periksa lamanya pengiriman yang kami sampaikan dalam konfirmasi pemesanan melalui email anda.
· Setelah pesanan sampai di tujuan dan telah diterima, maka anda wajib membayar lunas kepada petugas kami dan menandatangani formulir penerimaan (tanda terima).
· Lakukan konfirmasi pembayaran di halaman "Konfirmasi Pembayaran" segera setelah anda melakukan pembayaran.
Catatan
· Cara "Bayar di Tempat (COD)" hanya berlaku untuk wilayah pengiriman Bandung dengan ketentuan Total Pembelian Buku atau Barang minimal

KEAMANAN E-COMMERCE

Salah satu yang perlu dijadikan perhatian adalah masalah keamanan situs E-Commerce tersebut. Keamanan menjadi sangat penting, dikarenakan situs E-Commerce sering dijadikan sasaran kejahatan internet. Apabila dipersempit kembali permasalahannya, maka yang menjadi inti adalah adanya pencurian data (konsumen) pribadi seperti alamat dan nomor kartu kredit yang nantinya dipergunakan untuk melakukan kejahatan internet seperti “Carding”.
Tampaknya, aspek keamanan situs E-Commerce ini belum tersentuh oleh peraturan. Kita bisa dengan bebas membangun sebuah situs internet kapan saja, dan dimana saja. Hal ini cukup membahayakan bagi konsumen yang ingin melakukan transaksi E-Commerce secara online. Tidak ada standarisasi situs E-Commerce mungkin tidak akan begitu memberikan pengaruh yang signifikan, terutama bagi situs-situs “toko online” yang terkenal atau “pemain lama”. Permasalahannya adalah situs E-Commerce baru. Di sisi pemilik situs, mereka akan kesulitan mendapatkan pelanggan karena mereka belum punya “nama”.
Kejahatan dalam dunia internet biasanya disebut dengan cybercrime. Cybercrime ini sangat merugikan para konsumen dan pihak pedagang yang sedang melakukan transaksi maupun kgiatan di dalam internet.

Cybercrime
1.Pencurian kartu kredit
2.Hacking dan Cracking beberapa situs
3.Penyadapan transmisi data dgn cara menyiapkan perintah yang tidak dikehendaki ke dalam program computer

Dalam cybercrime dimungkinkan adanya :
o Delik Formil
masuk ke komputer orang lain tanpa ijin
oDelik materiil
menimbulkan kerugian bagi orang lain

Kasus-kasus Cybercrime
lPenipuan lelang online
lPenipuan saham online
lPenipuan pemasaran berjenjang online
lPenipuan kartu kredit

Konsep dasar yang berkaitan dengan kemanan e-commerce:
·Security Policy
Satu set aturan yang diterapkan pada semua kegiatan pengaman pada sistem komunikasi dan komputer yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan.
· Authorizatio
Bagian dari security policy, berupa pemberian kekuatan secara hukum kepada pengguna / user untuk melakukan segala aktivitas nya.
· Accountability
Bagian yg mendasari security policy. Dimana bila individu yang berhak ingin mengakses accountnya harus dijamin oleh securiy policy tsb. Bahwa ia benar-benar bisa melakukan segala aktivitasnya.
· A Threat
Kemungkinan munculnya seseorang, sesuatu atau kejadian yg bisa membahayakan aset-aset yg berharga khsusnya yg berhubungan dengan tujuan keamanan.
· An Attack
Realisasi dari ancaman. Ada dua macam attack :
a. Passive Attack adalah monitoring terhadap segala kegiatan atau jalannya pengiriman informasi rahasia o/org yg tidak berhak
b.Active Attack adalah perusakan informasi dgn sengaja dan langsung mengena pada sasaran
· Safeguards
Kontrol secara fisik, mekanisme dari kebijaksanaan dan prosedur yang melindungi informasi berharga dari ancaman yang mungkin datang
· Vulnerabilities
Bagian dari sistem yg mudah rusak atau diserang krn adan sela-sela keamanan yg bisa ditembus.
· Risk
Perkiraan nilai kerugian yg ditimbulkan oleh kemungkinan ada nya attack yang sukses, makin tinggi Vulnarablenya maka semakin tinggi pula tingkat risknya.
· Risk Analysis
Proses yang menghasilkan suatu keputusan apakah pengeluar an yang dilakukan terhadap safeguard benar-benar bisa menjamin tingkat keamanan yang diinginkan.

Di sisi konsumen, bahaya situs palsu akan selalu membayangi mereka. Mereka tidak memiliki “tanda” bahwa situs terkait benar-benar “berbisnis” atau hanya penipuan, termasuk pencurian data, kartu kredit terutamanya. Di Indonesia sekarang ini telah muncul Rancangan Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (RUU ITE) sepertinya merupakan terobosan besar bagi dunia hukum di Indonesia. Selama ini, permasalahan-permasalahan dalam dunia teknologi informasi masih kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah sendiri. Bila selama ini kita selalu mendasarkan kepada hukum yang telah ada, maka dengan adanya RUU ITE ini diharapkan adanya pengaturan yang lebih khusus dan spesifik lagi. Pengaturan secara khusus dan lebih spesifik adalah perlu. Hukum yang tersedia sekarang ini mulai kurang bisa mengakomodasi perkembangan yang ada, tertama sekali perkembangan teknologi yang berkembang dengan sangat dinamis dengan frekuensi yang cepat. RUU ITE sebaiknya juga mengatur situs E-Commerce ini, bukan hanya RUU ITE, tetapi juga diperlukan suatu perangkat hukum yang bersifat universal dan trans nasional.
Keamanan e-commerce dapat juga dilakukan dengan menggunakan Scripts atau Aplikasi E-Commerce yaitu suatu site merupakan rangkaian kode-kode tertentu yang nantinya akan diterjemahkan oleh browser untuk ditampilkan. Kode-kode ini dinamakan sebagai Scripts. Scripts banyak macamnya, tergantung bahasa pemograman yang digunakan. Contohnya HTML, PHP, ASP, CGI, Perl, Java, dan lain-lain. Bahasa pemograman ini tidak begitu menjadi permasalahan, ini tergantung kemampuan, selera dan kebutuhan programer itu sendiri. Tidak ada yang perlu diatur disini.
Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari code-code scripts/aplikasi tersebut. Begitu banyak developer scripts aplikasi situs E-Commerce, mulai dari yang gratisan sampai yang komersil. Ini juga tidak perlu diatur. Gratisan bukan berarti kualitasnya rendah. Harga suatu scripts tidak bisa dijadikan patokan standar. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari si developer itu sendiri. Memang, akan sangat sulit sekali menerapkan standar suatu aplikasi. Hal ini bukan berarti juga tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan ukuran. Kita bisa mengukur dari segi pendidikan si developer tersebut, mungkin juga perlu diadakan semacam sertifikasi spesialisasi scripts/aplikasi E-Commerce. Memang, hal ini juga tidak bisa dijadikan jaminan. Suatu scripts/aplikasi yang baik, tidak harus dibuat oleh seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, bisa juga para developer yang otodidak mampu menciptakan suatu scripts/aplikasi E-Commerce yang baik. Tujuan dari standarisasi Scripts/aplikasi ini adalah untuk menghindari adanya developer-developer “liar” yang keberadaannya entah memang dia sendiri memang bertujuan menciptakan suatu Scripts/aplikasi E-Commerce, atau ada tujuan lainnya.
Dengan adanya kode jahat tersebut, sebagai contoh backdoor, maka keamanan situs tersebut patut dipertanyakan. Seorang developer Scripts, bisa dengan mudah memasukan kode-kode “jahat” dalam aplikasi yang dibuatnya, lalu menjualnya kepada orang lain. Ketika ada pembeli menggunakan aplikasi tersebut yang secara tidak sadar bahwa Scripts/aplikasi tersebut terdapat kode “jahat”, maka si developer tersebut bisa dengan mudah mengetahui dimana Scripts/aplikasi tersebut di-install lalu mencoba mengakses data-data yang ada di situs tersebut melalui kode “jahat” yang dibuatnya dengan metode yang terkenal dengan nama “callback” (untuk mengetahui posisi Scripts/aplikasi tersebut diinstall).
Selain dari faktor adanya kode “jahat”, ada faktor lainnya. Faktor tersebut adalah kesalahan, kekhilafan, ketidaktahuan, maupun kesengajaan dari si developer tersebut dalam membangun suatu Scripts/aplikasi yang rentan akan “serangan”. Celah keamanan ini bisa mengakibatkan mulai dari terbukanya informasi yang seharusnya menjadi rahasia hingga penguasaan situs atau bahkan server situs itu sendiri. Kesalahan pemograman ini tidak bisa dihindari. Suatu Scripts/aplikasi yang dibuat tidak pernah akan sempurna sehingga tidak bisa memberikan jaminan 100% keamanan. yang harus diperhatikan adalah tingkat kerawanan terhadap “exploit” Scripts tersebut. Kesalahan dan kekhilafan pemograman tidak lepas dari kemampuan dan pengetahuan si developer itu sendiri terhadap bahasa pemograman yang digunakannya. Semakin rendah pengetahuannya, semakin rendah juga kemampuannya dalam membangun suatu Scripts/aplikasi yang rumit seperti E-Commerce. Untuk situs-situs selain E-Commerce mungkin masih bisa ditoleransi, akan tetapi untuk situs E-Commerce tidak. Hal ini dikarenakan dalam situs E-Commerce terdapat banyak data sensitif konsumen, salah satunya adalah data kartu kredit yang bisa disalahgunakan untuk aksi kejahatan internet.
Yang paling berbahaya adalah kesengajaan membuat kesalahan pemrograman. Bisa saja si developer sengaja membuat kesalahan code agar dia sendiri bisa memanfaatkan celah keamanan yang dibuatnya. Kelebihan dari cara ini adalah bahwa ketika kode-kode scripts itu diteliti untuk mencari kode “jahat”, maka tidak akan ditemukan kode “jahat” tersebut, sehingga tampaknya Scripts/aplikasi tersebut termasuk “bersih”. Jikalaupun kelemahan ini ditemukan, dia bisa menyangkalnya sebagai suatu kekhilafan, bukan kesengajaan.
Untuk mencegah adanya developer-developer “liar”, maka perlu dibuat semacam sertifikasi yang menyatakan bahwa developer tersebut memiliki kemampuan yang cukup memadai dan Scripts/aplikasi yang dibuatnya telah lulus uji oleh “badan sensor”. Dengan adanya “badan sensor” yang mengaudit kode-kode tersebut, akan meminimalisir resiko-resiko diatas. hal ini dikarenakan bahwa developer tidak akan memiliki “kebebasan” lagi dalam membuat kode-kode Scripts/aplikasi, terutama kode-kode “jahat”. Untuk memperkuat dasar “badan sensor” ini, diperlukan dasar hukum yang melandasinya, salah satunya Undang-undang.
Untuk lebih meyakinkan konsumen akan keamanan situs tersebut, bisa saja dikeuarkan semacam sertifikat dan atau logo yang menunjukan bahwa Scripts/aplikasi tersebut telah diaudit oleh “badan sensor” dan dinyatakan aman dari kode-kode “jahat”, terutama kode-kode jahat yang sudah dikenal. Proses pembentukan “badan sensor” ini pasti tidak mudah, selain harus memiliki “coder-coder” handal, juga masalah penjaminannya. Seperti telah disebut diatas, penulis yakin bahwa tidak ada satupun Scripts/aplikasi yang benar-benar sempurna 100% aman. Dengan berjalannya waktu, ditemukannya beberapa celah keamanan tertentu, bisa saja mempengaruhi Scripts/aplikasi tersebut. Oleh karena itu, perlu diadakannya audit secara berkala terhadap Scripts/aplikasi tersebut. Mengenai penjaminan, meskipun sebenarnya tidak bisa menjamin 100%, akan tetapi setidaknya mempertingi tingkat keamanan Scripts/aplikasi tersebut dan masyarakat mengetahuinya, dengan cara melihat logo.

Kamis, 17 April 2008

WEB SHOPPING E-COMMERCE

Dengan semakin berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan modern akan mengantarkan kita ke gerbang era globalisasi pasar dunia. Dalam dunia perdaganan internasional pun sekarang juga telah memasuki tahap yang semakin canggih. Saat ini, perdagangan internasional tidak harus mempertemukan pembeli dan penjual dalam satu tempat. Dengan adanya teknologi tersebut perdagangan internasional dapat dilakukan dengan jarak jauh. Sekarang perbedaan geografis bukan menjadi persoalan lagi dalam melakukan perdagangan internasional. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan tidak memerlukan biaya yang mahal serta tidak mengharuskan pembeli dan penjual bersada pada satu tempat, yaitu dengan menggunakan media internet yang biasa sering disebut dengan E-commerce.

Contoh web e-commerce yang terkenal dan analisisnya yaitu :

1.AMAZON.COM

Merupakan salah satu bentuk web e-commerce yang terkenal. Pada situs ini, barang-barang yan ditawarkan lebih bervariasi, tidak hanya produk yang mahal dan mewah saja tetapi juga produk yang relatif murah. Produk yang ditawarkan pada situs ini merupakan produk kebutuhan sehari-hari, produk perkantoran, dan produk olahraga dan produk-produk lain yang biasanya sering dicari oleh pihak konsumen. Produk yang ditawarkan oleh Amazon.com yaitu buku bacaan, majalah, film baik dalam bentuk DVD atau VCD, music, games, barang elektronik dan computer serta aksesorisnya, barang-barang rumah tangga (pisau), barang untuk taman, perlengkapan anak dan bayi, jam tangan, perhiasan, produk kesehatan dan kosmetik, alat-alat olahraga, pakaian, sepatu, peralatan industri dan masih banyak lagi jenis produk yang ditawarkan pada situs ini. Tetapi selain produk tersebut, pada situs ini juga menawarkan barang-barang antik. Situs ini mempunyai fitur dan servis seperti Selling on Amazon, Amazon Exclusive, Partner Service, For Businesses, For Developers, For Advertiser.


2. EBAY.COM

Situs ini juga merupakan salah satu web e-commerce, yang pada intinya tentang perdagangan elalui internet. Tetapi yang membedakan pada situs ini yaitu cara transaksinya di mana dalam situs ini merupakan tempat lelang yang secara on-line. Produk yang ditawarkan pada situs ini juga bervariasi yang meliputi Gift Certificates, Health & Beauty, Home & Garden, Jewelry & Watches, Music, Musical Instruments, Antiques, Art, Baby, Books, Business & Industrial, Cameras & Photo, Cars, Boats, Vehicles & Parts, Cell Phones & PDAs, Clothing, Shoes & Accessories, Coins &, Paper Money, Collectibles, Computers & Networking, Consumer Electronics, Dolls & Bears, DVDs & Movies, Entertainment Memorabilia, Pottery & Glass, Real Estate, Specialty Services, Sporting Goods, Sports, Cards, & Fan Shop, Travel, Video Games, Everything Else, Giving Works Stamps, Tickets, Toys & Hobbies.

3. FASTNCHEAP.COM

Pada situs ini, produk yang ditawarkan lebih spesifik daripada Amazon.com. Produk yang ditawarkan ini berhubungan dengan barang elektronik tetapi lebih spesifik lagi yaitu berhubungan dengan komputer berupa Audio / Video, Laptop, Cables & Adaptors, Computer Accessories, Cpu Cases, Dekstop, Pcs, Digital Cameras, Fingerprint Scanners, Game Consoles, Graphic Cards,Input Device, Memory, Modems, Monitors, Motherboards, Mp3 / Mp4 Players, Networking Products, Notebook Accessories, Notebooks, Pda, Power, Protection, Printers & Supplies, Processors, Sale, Scanners, Softwares, Sound, Cards, Speakers, Storage & Media. Produk-produk yang ditawarkan dalam situs ini dilengkapi dengan harga barang yang ditawarkan. Selain itu, pada situs ini juga dilengkapi dengan kotak pelanggan yang merupakan tempat komentar bagi para pelanggan Fastncheap.com. Dengan adanya kotak tersebut, maka perusahaan akan mengetahui segala keinginan dan komentar yang pelanggan baik itu komentar yang mengkritik maupun komentar yang kepuasan pelanggan yang telah bergabung dengan perusahaan. Hal tersebut akan membantu perusahaan dalam memacu kinerjanya untuk lebih baik lagi dalam melayani dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam situs ini juga mencantumkan alamat serta nomor telepon dan email untuk customer service sehingga memudahkan pelanggan untuk bertanya tentang produk dan pelayanan perusahaan.

4. BHINNEKA.COM

Pada web e-commerce Bhinneka.com ini produk yang ditawarkan tidak jauh beda dengan produk yang ditawarkan oleh Fastncheap.com. Produk yang ditawarkan dalam situs ini lebih cenderung pada computer dan laptop/notebook, tetapi selain itu juga ditawarkan pula perangkat hardware dan software pelengkapnya. Selain itu situs ini juga menawarkan anti virus, flesdish, teleskop dan printer. Harga produk yang ditawrkan juga sudah tercantum dalam situs ini. Dalam situs ini juga menawarkan untuk berbelanja dengan menggunakan kredit. Selain itu dalam web e-commerce Bhinneka.com ini juga terdapat Bursa Bhinneka yang menawarkan computer yang murah meriah.

5. WORDPRESS.COM

Situs ini merupakan web yang menyediakan fasilitas tentang penggunaan blog dalam e-commerce. Dalam situs ini dalam situs ini kita diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri kita dengan mendaftar yang dapat dimulai dengan membuat blog pada situs ini. Dengan menbaftarkan blog maka kita akan mengetahui informasi-informasi yang kita butuhkan dalam perdagangan melalui web e-commerce dan berita-berita lain. Di Wordpress.com ini terdapat berita-berita terhangat dari pelanggan yang telah mendaftarkan blognya sehingga kita juga akan mendapat pengetahuan lain dari para pelanggan. Dalam situs ini juga menyediakan fasilitas informasi tentang art, books, culture, entertainments, events, family, food, humor, live, love, music, news, personal, photography, poetry, politic, random, religion, sports, thoughts, travel,healts, technology, media, writing



Kesimpulan :

Dari kelima web yang telah dijelaskan di atas, pada intinya sama yaitu merupakan bentuk perdagangan yang menggunkan media internet yang merupakan bentuk dari e-commerce. Di mana dengan adanya web-web e-commerce tersebut akan mempermudah kita dalam melakukan perdagangan atau jual beli. Selain itu dalam web-web tersebut juga menampilkan informasi-informasi yang spesifik tentang produk-produk yang ditawarkan sehingga mempermudahkan kita dalam berbelanja.


Selamat Mencoba & Selamat Berbelanja,,,,,,,,

SEMANGAT,,,,,,,!AZA,,,AZA,,,,,,

PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA

SEJARAH INTERNET DI INDONESIA

Dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Ø Awal Internet di Indonesia

RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992-1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan computer di Indonesia.


PENGGUNAAN E-COMMERCE DI INDONESIA

Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconection networking) yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Aplikasi internet saat ini telah memasuki berbagai segmen aktivitas manusia, baik dalam sektor politik, sosial, budaya, maupun ekonomi dan bisnis.

Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.

Dalam bidang perdagangan, internet mulai banyak dimanfaatkan sebagai media aktivitas bisnis terutama karena kontribusinya terhadap efisiensi. Aktivitas perdagangan melalui media internet ini populer disebut dengan electronic commerce (e-commerce). E-commerce adalah suatu cara belanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memenfaatkan fasilitas internet. E-commerce tersebut terbagi atas dua segmen yaitu business to business e-commerce (perdagangan antar pelaku usaha) dan business to consumer e-commerce (perdagangan antar pelaku usaha dengan konsumen).

Di Indonesia, fenomena e-commerce ini sudah dikenal sejak tahun 1996 dengan munculmya situs http:// http://www.sanur.com/ sebagai toko buku on-line pertama. Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 tersebut mulai bermunculan berbagai situs yang melakukan e-commerce. Sepanjang tahun 1997-1998 eksistensi e-commerce di Indonesia sedikit terabaikan karena krisis ekonomi namun di tahun 1999 hingga saat ini kembali menjadi fenomena yang menarik perhatian meski tetap terbatas pada minoritas masyarakat Indonesia yang mengenal teknologi.

1. Generasi pertama : Internet sebagai media promosi perusahaan melalui situs webatau brosur elektronik.

2. Generasi kedua : Pengguna telah dapat melakukan pemesanan produk melalui internet (aplikasi E-Commerce). Namun deal-nya tetap membutuhkan manusia sebagai decision maker.Contoh:Bhinneka.com

3. Generasi ketiga : Layanan informasi yang terintegrasi, secara otomatis tanpa intervensi manusia. Content juga bersifat personalized sesuai keinginan pengguna.


SITUASI DI INDONESIA DALAM KAITANNYA DENGAN E-COMMERCE :

Analisis SWOT

Strengths

  1. Kenyamanan membeli via Internet. Dari depan komputer di rumah sendiri (hemat waktu & usaha), tidak ada salesman yang mendesak-desak Anda untuk membeli sesuatu yang tidak Anda inginkan, pembayaran mudah, dan lain-lainnya. Dan generasi Yuppies Indonesia masa kini mulai tidak segan-segan lagi untuk memesan barang-barang via Internet.
  2. Harga yang kompetitif. Karena perusahaan-perusahaan eCommerce tidak perlu menanam uang untuk stok dan menyewa showroom dan efisiensi-efisiensi lainnya (cutting the middleman [kasus Dell.com] etc)- dan ditambah dengan semakin banyaknya saingan maka harga barang bisa ditekan.
  3. Populasi Indonesia. Indonesia dengan populasi penduduk ratusan juta adalah potensi yang luar biasa besar, jika daya belinya sudah meningkat. Untuk itu perlu diantisipasi sejak jauh-jauh hari, agar ketika yang demikian itu terjadi maka sudah siap untuk menampung animo beli mereka.
  4. Infrastruktur Internet. Infrastruktur Internet Indonesia mungkin bukan yang terbaik, namun termasuk cukup merata - terutama berkat Wasantara.Net. Dan di pusat-pusat ekonomi (Jakarta, dan lain-lain) banyak pilihan ISP (Internet Service Provider) dan WarNet (Warung Internet) sehingga mudah untuk mengakses Internet.
  5. SDM yang sedang berkembang. Generasi muda Indonesia potensinya cukup menjanjikan. Monitoring di berbagai forum di Internet menunjukkan peningkatan persentasi generasi muda yang ahli dalam hal teknis komputer - yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang sektor eCommerce.

Weaknesses

  1. Daya beli. Masih sangat lemah dengan perkecualian untuk sebagian kecil dari masyarakat - karena berbagai manipulasi yang terjadi di orde baru. Economic recovery baru akan terjadi dalam jangka waktu beberapa tahun lagi.
  2. Sosialisasi credit card. Di Indonesia credit card masih merupakan barang langka dan simbol status. Hal ini tentu sangat berbeda dengan misalnya di Inggris, dimana setiap rekening bank minimal ada debit card-nya. Ini dapat sangat menyulitkan perkembangan eCommerce di Indonesia.
  3. Sosialisasi Internet. Internet walaupun perkembangannya sangat pesat di Indonesia, namun masih jauh dari menjadi gaya hidup mayoritas penduduk Indonesia.
  4. Pengiriman barang. Kualitas & Biaya pengiriman barang menjadi kendala. Terutama untuk perusahaan yang ingin melayani customer di luar negeri, biaya pengiriman dapat mencapai U$S 40/kg untuk ke Inggris dengan FedEx - sangat prohibitif.
  5. SDM yang ada. Kualitasnya kadang-kadang masih belum cukup bagus - terbukti dengan berbagai blunder yang terjadi akhir-akhir ini.

Opportunities

  1. Stealing the start - eCommerce baru saja mulai menanjak di Indonesia
  2. Membuka peluang bisnis dari luar negeri - devaluasi Rupiah berarti barang-barang kita menjadi murah untuk mereka. Dan eCommerce akan memungkinkan mereka untuk membelinya dengan mudah.
  3. Pendatang-pendatang baru di Internet - website-website portal sibuk untuk merekrut mereka untuk menjadi customernya.
  4. Sektor bisnis yang sedang berkembang dengan sangat pesat

Threats

  1. Situasi ekonomi & politik di Indonesia. Jika kondisi menjadi kembali tidak stabil, maka website eCommerce yang sudah ada dan yang baru akan berkembang bisa surut kembali.
  2. Administrator yang ceroboh & Hackers. Bisa melenyapkan kepercayaan masyarakat kepada eCommerce.
  3. Budaya ikut-ikutan langsung terjun ke arena tanpa perhitungan dan persiapan yang matang, kembali dapat meruntuhkan kepercayaan masyarakat kepada eCommerce.


HAMBATAN DAN PELUANG

Pengimplementasian e-commerce di Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis yang kesemua itu membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce, pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya. Seperti produk-produk teknologi informasi lainnya seperti juga e-government, e-commerce masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

© Dukungan pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari sistem teknologi informasi khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.

© Perkembangan infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.

© Kurangnya sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.

© Dukungan dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang telah membangun sistem ’electronic banking’ nya dengan baik, selain itu perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar berada di Indonesia.

© Perbaikan sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk menderegulasi sistem perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem e-commerce ini berkembang.

Hal tersebut sebenarnya bukanlah penghalang yang menjadi hambatan bagi perkembangan e-commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan e-commerce di Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, semua itu tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak bahwa sebenarnya e-commerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita disemua bidang selama ini, seperti:

¨ Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang bagus untuk pengembangan e-commerce di Indonesia.

¨ Kondisi geografis yang sangat mendukung berkembangnya e-commerce, dengan begitu banyaknya pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara sehingga dengan e-commerce merupakan salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau.

¨ Begitu banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan istimewa yang mempunyai ciri-ciri seni yang khas sehingga dapat menjadi suatu komoditi perdagangan yang bagus.

¨ Begitu banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi pariwisata jika dikelola dengan baik.


HUKUM E-COMMERCE DI INDONESIA

Beberapa permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktivitas e-commerce, antara lain:

a. otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet;

b. saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hukum ;

c. obyek transaksi yang diperjualbelikan;

d. mekanisme peralihan hak;

e.hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi baik penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti perbankan, internet service provider (ISP), dan lain-lain;

f. legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tanan digital sebagai alat bukti.

g. mekanisme penyelesaian sengketa;

h.pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa.

Beragam kasus-kasus yang muncul berkaitan dengan pelaksanaan transaksi terutama faktor keamanan dalam e-commerce ini tentu sangat riskan bagi para pihak terutama konsumen. Padahal jaminan keamanan transaksi e-commerce sangat diperlukan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Apabila hal tersebut terabaikan maka bisa dipastikan akan terjadi pergeseran efektivitas transaksi e-commerce dari falsafah efisiensi menuju arah ketidakpastian yang akan menghambat upaya pengembangan pranata e-commerce.

Di Indonesia, perlindungan hak-hak konsumen dalam e-commerce masih rentan. Undang-undang Perlindungan Konsumen yang berlaku sejak tahun 2000 memang telah mengatur hak dan kewajiban bagi produsen dan konsumen, namun kurang tepat untuk diterapkan dalam e-commerce. Karakteristik yang berbeda dalam sistem perdagangan melalui internet tidak cukup tercover dalam UUPK tersebut. Untuk itu perlu dibuat peraturan hukum mengenai cyberlaw termasuk didalamnya tentang e-commerce agar hak-hak konsumen sebagai pengguna internet khususnya dalam melakukan transaksi e-commerce dapat terjamin.



http://republikbm.blogspot.com/2008/01/e-commerce-perkembangan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik

http://frenky-cahya-purnama.blogspot.com/2007/12/mengenal-lebih-dekat-e-commerce.html

http://itcenter.or.id/mt/gen_art/000127.html

http://www.solusihukum.com/artikel/artikel31.php

Kamis, 03 April 2008

MEMASUKI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI E-COMMERCE

Perkembangan dunia telah mengantarkan dunia perdagangan pada perdagangan bebas dan penghapusan bea impor barang antar negara-negara. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang semakin canggih dan modern akan mengantarkan kita ke gerbang era globalisasi pasar dunia. Tiap negara akan memicu dan memacu komoditi unggulannya agar dapat terus bertahan dan mampu bersaing dengan negara lain dalam perdagangan internasional.
Untuk memasuki perdagangan internasional yang semakin ketat oleh persaingan-persaingan negara maju, maka negara-negara berkembang harus selalu dapat mengikuti perkembangan dalam perdagangan internasional. Oleh karena itu, negara-negara berkembang harus menjadikan teknologi informasi menjadi landasan berpijak setiap langkah dan tindakan peningkatan kemajuan ekonomi Negara tersebut. salah satu aplikasi teknologi informasi yang tengah popular saat ini adalah internet.
Salah satu proyeksi dunia bisnis dan perdagangan berbasis internet dalam memasuki perdagangan internasional yaitu dengan menggunakan Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik) atau yang sering disebut dengan E-COMMERCE. Tentang e-commerce ini akan dibahas selanjutnya.

DEFINISI E-COMMERCE
E-commerce adalah suatu cara belanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memenfaatkan fasilitas internet. Pandangan yang lebih populer, e-commerce adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk (barang atau jasa).
Definisi lain yang lebih detailnya lagi, bahwa e-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer networks) yiatu internet dimana terdapat website yan dapat menyediakan layanan “get and delivery”.
Dengan e-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan perdagangan, apalagi perdagangan internasional. E-commerce sendiri pada dasarnya terbagi atas dua jenis yaitu aktivitas :
1. Business to Business (B2B)
Mengacu pada transaksi antar bisnis di mana tidak ada pihak yang menjadi konsumen akhir. B2B pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang teladisepakati bersama.
2. Business to Customer (B2C)
Mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara sebuah bisnis dan konsumen akhir produk. B2C ini memiliki karakteristik terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan kepada publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.

E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis dalam perdagangan dunia internasional, sistem ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe klasifikasi, yaitu :
© Electronic Markets (EMs)
EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukae informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas ini bagi pelanggan yaitu terlibat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu, sedangkan bagi penjual yaitu ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga menarik pelanggan lebih banyak.
© Electronic Data Interchange (EDI)
EDI adalah tranmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari-komputer-ke-komputer di antara beberapa perusahaan. Transmisi tersebut memungkinkan data ditransmisikan dan diterima tanpa pengetikan ulang. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akuratserta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
© Internet Commerce
Internet Commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari internet commerce yaitu untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalaui internet; harga lebih murah mengingat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuat outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan pelayanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.

TUJUAN APLIKASI E-COMMERCE :
· Orang yang ingin membeli barang atau transaksi melalui internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.
· Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi.
· Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan konvensional dan virtual : Responsif (respon yang cepat dan ramah), Dinamis, Informatif dan komunikatif
· Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
· Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.

MANFAAT E-COMMERCE
Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-commerce:
a. Bagi Perusahaan
o Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah
o Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report dan sebagainya
o Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik atau pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
o Mempercepat pelayanan ke pelanggan dan pelayanan lebih responsive
o Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunitas keuangan
o Peningkatan imbal hasil ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik.
o Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan internasional.

b. Bagi Konsumen
o Mengurangi biaya karena konsumen tidak perlu langsung ke outlet retailnya, yang mungkin berada di luar negeri atau konsumen dapat berbelanja pada satu tempat saja.
o Memberi kemudahan konsumen dalam memesan barang atau jasa karena hanya mengakses melalui internet
o Pembayaran dapat dilakukan dengan transfer antar bank atau kartu kredit, tanpa harus membawa uang tunai.
o Memungkinkan pelanggan dapat berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan selama 24 jam.
o Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dengan cepat sehingga dapat mengunjungi banyak temapat serta mudah dalam melakukan perbandingan produk
o Waktu berbelanja singkat, tidak perlu berlama-lama seperti kita berada di toko konvensional
o Harga barang yang dijual melalui e-commerce

KENDALA – KENDALA E-COMMERCE
¨ Kekhawatiran masalah keamanan. Perusahaan harus lebih hati-hati dalam meggunakan jaringan telekomunikasi yang aman yang dimonitor terus menerus untuk akses yang tidak terotorosasi, apalagi dengan adanya hacker dan cracker. Hacker adalah seseorang yang memiliki keinginan untuk melakukan eksplorasi dan penetrasi terhadap sebuah sistem operasi dan kode komputer pengaman lainnya, tetapi tidak melakukan tindakan perusakan apapun, tidak mencuri uang atau informasi. Sedangkan cracker adalah sisi gelap dari hacker dan memiliki ketertarikan untuk mencuri informasi, melakukan berbagai macam kerusakan dan sesekali waktu juga melumpuhkan keseluruhan sistem.
¨ Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia
¨ Kurang percayanya konsumen terhadap perusahaan, hal ini ditakutkan bahwa barang yang ditawarkan dalam e-commerce tidak sesuai atau cacat setelah pembelian
¨ Penipuan dengan cara pencurian identitas
dan membohongi pelanggan.
¨ Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini, sehingga apabila terjadi kecurangan dalam e-commerce tidak sanksi hukum yang pasti.

KARAKTERISTIK E-COMMERCE
Transaksi e-commerce dengan menggunakan internet berbeda dengan transaksi perdagangan biasa yang sering dilakukan oleh konsumen dan produsen. Transaksi e-commerce memiliki karakteristik khusus, yaitu :
Ø Transaksi tanpa batas
Sebelum adanya internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan untuk berkecimpung atau memasarkan produknya dalam perdagangan internasional tanpa adanya modal yang sangat besar. Tetapi, dengan semakin maraknya internet, maka pengusaha kecil dapat juga berpartisipasi dalam pasar internasional dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di internet tanpa batas waktu (24 jam) dan pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara online.
Ø Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harussaling bertemu. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
Ø Produk digital dan non digital
Produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
Ø Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dengan menawarkan barang tak berwujud seperti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.

MEKANISME E-COMMERCE
Kontrak on line dlam e-commrce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martiness Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
1. kontrak melalui chatting dan video conference
adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
2. kontrak melalui e-mail
merupakan salah satu kontrak online yang sangat popular karena pengguna e-mail saat ini banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, dan penerima dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirmkan melalui e-mail, serta dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimanya dilakukan melalui e-mail.
3. kontrak melalui web atau situs
kontrak ini dapat dilakukan dengan cara situs web supplier memiliki deskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self contraction yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomer kartu kredit.
Mekanisme selanjutnya adalah :
a. untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk mendownloadnya
b. untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai ke rumah konsumen
c. untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.

ARSITEKTUR E-COMMERCE
Manfaat dari arsitektur ini adalah untuk mencegah hal buruk yang mungkin terjadi baik dari sisi pelanggan atau pemilik ecommerce, selain itu arsitektur ini juga bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari suatu sistem ecommerce. Ada banyak bentuk arsitektur e-commerce, tetapi pada dasarnya arsitektur yang harus dipenuhi oleh web e-commerce, yaitu :
1. Find It
Pengunjung harus dengan cepat dan tepat untuk menemukan produk yang dibutuhkan, ada berbagai cara agar tujuan ini tercapai salah satunya dengan menerapkan search engine(mesin pencari), search engine ini harus dapat mewakili dari semua katalog produk yang ditawarkan.
2. Select It
Kelemahan pada e-commerce karena pengunjung yang ingin membeli produk tidak dapat melihat secara langsung wujud dari produk yang ditawarkan, sehingga dapat menimbulkan keraguan bagi pelanggan untuk membeli produk yang di tawarkan. Tetapi kelemahan tersebut dapat diatasi dengan cara meyakinkan pengunjung bahwa produk yang di pilihnya itu benar dan sesuai, salah satu metode untuk memenuhi tujuan ini adalah dengan cara menyediakan halaman detail tentang produk yang dapat menggambarkan secara spesifik produk yang ditawarkan.
3. Remember It
Agar mampu mengingat apa barang yang di pesan, berapa jumlah barang yang harus di bayar, siapa yang memesan,dan kapan barang itu dipesan saya yakin dalam waktu sekejap dia akan bangkrut dan mengalami kerugian yang besar. Penggunaan Session ID dan Database merupakan modal utama memenuhi tujuan pada tahap ini.
4. Buy It
Setelah kegiatan surfing untuk mencari produk telah selesai dan pelanggan merasa yakin dengan produk yang dibelinya, kini tibalah saatnya pelanggan tersebut membayar produk tersebut Pada E-Commerce pembayaran dapat di lakukan dengan dua cara Transfer antar Bank atau Via Kartu Kredit. Pemilik e-commerce dapat menerapkan salah satu cara diatas atau akan lebih baik lagi bila menerapkan kedua cara tersebut. Masing-masing cara pembayaran diatas memiliki keunggulan dan kelemahan dari sisi efektivitas waktu dan keamanan

ALTERNATIF PEMBAYARAN UNTUK E-COMMERCE
Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang.
SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.
Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu puclic key dan private key. User dapat menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus antara kedua kunci, user dan siapa pun yang menerima public key tersebut mendapat jaminan bahwa data yang telah dienkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan ke user hanya bisa didekripsi oleh private key. Keamanan ini terjamin selama user dapat menjaga kerahasiaan private key. Pasangan key ini harus dibuat secara khusus oleh user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah algoritma RSA (dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest, Shamir, dan Adleman). Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang menggunakan SET, harus membuat pasangan key khusus untuk webnya. Public key akan disebarkan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui penyebaran web browser. Public key disertakan secara gratis untuk setiap web browser, dan telah tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key, pasangan untuk pasangan public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com.
Jika pembeli menggunakan browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan menggunakan public key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak mempunyai private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang dikirim dengan public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data tersebut akan di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-com yang bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dan data identitas serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif, yaitu :
Þ Terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut
Þ Pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran.
Þ Dengan menggunakan e-cash yang merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya, sehingga customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.
Þ Dadengan menggunaka smartcard yang dikenal di Singapura dengan cash card. Pemakaiannya ini hampir sama dengan pemakaiannya ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja, yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk pembayaran di internet user harus memiliki ”smart card reader”. Dalam pemakaiaanya, alat ini khusus disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card haus digeskkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer.
Þ Alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populer yaitu penggunaan iCheck merupakan metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer.

KEMANAN DI E-COMMERCE
Berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang mendukung transaksi elektronik yang aman. Keaman internet dapat dicapai dengan menggunakan firewall, yang merupakan suatu filter yang membatasi arus data antara jaringan internal perusahaan dan internet. Ide dibalik firewall adalah membangun suatu pengaman untuk semua komputer di dalam jaringan daripada pengaman tersendiri untuk tiap komputer. Firewall dapat memberikan berbagai tingkat keamanan tergantung pada jenisnya, yaitu :
a. Packet-Filtering Firewall
Sejenis alat yang biasanya terdapat dalam suatu jaringan adalah router, yang mengarahkan arus lalu lintas. Bila router tersebut ditempatkan di antara internet dan jaringan internet, ia dapat berfungsi sebagai firewall. Router mengakses tabel-tabel data untuk tiap transmisi, sehingga ia hanya mengijinkan jenis pesan tertentu dari lokasi tertentu untuk lewat. Keterbatasan router adalah ia hanya keamanan pada satu titik.
b. Circuit-Level
Merupakan satu langkah naik dari router satu komputer yang dipasang di antara internet dan jaringan internet. Komputer itu dapat mengintegrasikan logika pengujian keaslian (authentication logic) ke dalam proses penyaringan. Keterbatasan jenis ini yaitu dari keamanan satu titik. Programmer menciptakan kode yang diperlukan yang dilaksanakan computer untuk semua transaksi.
c. Application-Level
Jenis ini merupakan bentuk keamanan paling lengkap dicapai dengan menciptakan suatu zone keamanan antara internet dan jaringan internet. Zone ini terdiri dari suatu mekanisme isolasi, dipisahkan dari internet oleh satu router. Mekanisme isolasi tersebut terdiri dari beberapa alat, termasuk external service host, yang melakukan penyaringan yang disesuaikan untuk tiap aplikasi. Programmer jaringan harus menulis kode spesifik untuk tiap aplikasi, dan bila apikasi itu ditambah, dihapus, atau dimodifikasi, kode itu harus diperbarui.


LITERATUR
McLeod Jr, Raymond dan George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen edisi 8. 2004. PT. Indeks: Jakarta